Pengenalan Design Brief

 

🔍 Pengertian Design Brief

Design brief adalah dokumen panduan yang berisi informasi penting tentang suatu proyek desain. Dokumen ini membantu desainer memahami kebutuhan klien, tujuan proyek, siapa target audiensnya, serta batasan yang perlu diperhatikan. Dengan adanya design brief, proses kerja menjadi lebih jelas dan terarah. Tidak hanya bagi desainer, klien pun bisa lebih mudah menyampaikan harapannya terhadap hasil desain.


🧱 Struktur Design Brief

Berikut struktur umum dari design brief yang ideal. Masing-masing bagian punya fungsinya sendiri dalam mendukung kelancaran proyek desain.

1. Judul Proyek
Bagian pertama berisi nama atau jenis proyek yang akan dikerjakan. Misalnya: “Desain Logo Brand Fashion Remaja” atau “Desain Brosur Edukasi Kesehatan”. Judul ini membantu desainer mengetahui konteks umum proyek.


2. Latar Belakang Klien
Penjelasan singkat tentang siapa kliennya, bisnis atau organisasi apa yang mereka jalankan, serta tujuan umum mereka. Informasi ini penting agar desainer bisa memahami karakter brand dan pesan yang ingin disampaikan melalui desain.


3. Tujuan Proyek
Apa yang ingin dicapai dari proyek ini? Apakah untuk memperkenalkan produk baru? Meningkatkan penjualan? Membangun brand image? Semakin spesifik tujuannya, semakin mudah bagi desainer menentukan arah visual.


4. Target Audiens
Siapa yang akan melihat atau menggunakan hasil desain ini? Apakah anak muda, orang tua, profesional, pelajar, atau komunitas tertentu? Karakter target audiens akan sangat memengaruhi pilihan gaya, warna, dan pesan visual yang digunakan.


5. Konten Desain
Semua elemen atau materi yang wajib dimasukkan ke dalam desain, seperti teks utama, logo, foto produk, ikon, QR code, dan kontak informasi. Penting bagi klien untuk menyerahkan konten ini secara lengkap agar desainer tidak bingung.


6. Gaya Visual
Desain seperti apa yang diinginkan? Apakah klien menginginkan gaya yang formal, playful, minimalis, retro, elegan, atau futuristik? Bisa juga disertai contoh referensi visual agar arahnya lebih jelas.


7. Media atau Format Output
Desain ini akan digunakan di mana? Apakah untuk cetak (seperti brosur, poster, banner), digital (media sosial, website), atau bahkan animasi? Ini menentukan ukuran, resolusi, dan format file akhir yang dibutuhkan.


8. Deadline dan Jumlah Revisi
Kapan proyek ini harus selesai? Berapa kali revisi yang disepakati? Menentukan deadline sejak awal membantu mengatur alur kerja dan mencegah keterlambatan proyek.

🔑 Elemen-Elemen Penting dalam Design Brief

Untuk membuat design brief yang efektif, ada lima elemen inti yang sebaiknya tidak boleh dilewatkan. Kelimanya saling terhubung dan membentuk pondasi dari proses desain:

1. Klien
Mengetahui siapa klien sangat penting. Setiap klien punya karakteristik, identitas brand, dan nilai yang berbeda. Desainer perlu mengenalinya agar desain bisa mencerminkan kepribadian brand tersebut secara tepat.


2. Tujuan Desain
Tujuan menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan desain. Tujuan yang jelas akan mengarahkan gaya visual, pesan yang disampaikan, serta elemen grafis yang digunakan.


3. Audiens
Desain yang baik adalah desain yang bisa berkomunikasi dengan target audiens. Oleh karena itu, sangat penting mengetahui siapa yang akan melihat desain tersebut—umur, gaya hidup, minat, hingga kebiasaan mereka.


4. Konten
Semua isi atau materi desain harus sudah disiapkan sejak awal. Tanpa konten yang lengkap, desainer bisa kebingungan atau justru membuat desain yang tidak sesuai ekspektasi.


5. Gaya Visual
Visual adalah bahasa utama dalam desain. Gaya visual harus sesuai dengan karakter brand dan preferensi klien, serta menarik bagi target audiens. Misalnya: desain untuk produk anak-anak tentu berbeda dengan desain untuk perusahaan hukum.


Design Brief : Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya https://share.google/897MMzo45JEUeL890 

Post a Comment

0 Comments